Langsung ke konten utama

Linkin Park Heading to Jakarta!!


Linkin Park Heading to Jakarta
Linkin Park will be playing at Stadion Utama GBK in Jakarta, Indonesia. Information regarding pre-sale tickets will be available shortly, so stay tuned.
( from : Linkin Park, do-not-reply@linkinpark.com )

Jakarta, Indonesia. We're Coming. September 21. Stadion Utama GBK. See You Soon.
( twitter : @linkinpark )

Linkin Park kembali ke Indonesia..!!
Akhirnya Linkin Park menkonfirmasi jadwal konser mereka di Indonesia. Berita ini bersumber dari akun Facebook dan twitter nya Linkin Park.
( lpiblogsite.blogspot.com )


Yupz, untuk kedua kalinya Linkin Park, the greatest band rock in this world, datang lagi ke Indonesia. Band rock yang benar-benar membuat saya jatuh cinta, band rock pertama yang saya kenal melalui sebuah kaset album Hybrid Theory milik teman kakak saya, yang terus saya dengarkan setiap lagu-lagu dalam album itu melalui walkman butut bermerk sony, yang sekarang sudah entah kemana barang itu pergi.

Band yang membuat saya jatuh cinta pada musik rock dengan segala teriakan dan lirik kritis nya. Dan semenjak itu lah saya mendeklarasikan diri sebagai seseorang yang sangat menyukai Linkin Park dan musik rock pada umumnya. Mulai saat itu saya mulai mengoleksi album-album kaset band rock dan Linkin Park pada khususnya. Saya secara rutin mengikuti perkembangan Linkin Park dan membeli secara rutin album-album terbaru mereka, tapi karena satu dan lain hal terutamanya masalah biaya, hobi saya untuk mengoleksi album-album rock harus terhenti ketika saya mulai masuk SMA dan benar-benar berhenti ketika saya masuk kuliah. Dan sebagai gantinya, saya menikmati semua album-album itu melalui cara yang memang ilegal tapi terkesan legal, yaitu men-download gratis dari internet. I'M SORRY!
Dan secara jantan saya akui, saya pun melakukan itu untuk dapat mendengarkan album paling baru Linkin Park yaitu, A Thousand Suns. Jadi, saya hanya dapat mengoleksi album asli Linkin Park sampai album mereka yang bernama Minutes to Midnight ( CD dan Kaset ). Saya pun tidak tergabung dengan komunitas resmi dari perkumpulan orang-orang yang menyukai Linkin Park, tapi itu lebih kepada sifat dan pilihan saya yang memang lebih memilih untuk tidak mengikuti hal-hal yang semacam itu, karena saya bukan orang yang gampang bersosialisasi apalagi termasuk orang yang suka nongkrong. Intinya, itu lebih ke kebiasaan saya dan saya lebih memilih untuk menjadi Stand Alone Fans, tapi itu tidak sedikit pun melunturkan segala cinta saya tapi tetap dalam cinta yang sehat dan normal. Tetap menjadi seorang penggemar yang waras! ( baca : Black Market Love )

Saya lupa tahun pasti pertama kali Linkin Park datang ke Indonesia, tapi yang saya ingat mereka datang ke Indonesia ketika awal-awal tahun saya masuk SMP atau akhir-akhir tahun saya di bangku SD. Sehingga pada saat itu saya cukup sadar kalau saya pasti tidak akan mendapatkan izin untuk menonton suatu acara konser musik sekaliber band sebesar Linkin Park dan beraliran rock. Dan faktanya, walaupun telah banyak band-band rock yang datang ke Indonesia, yang walaupun bukan band favorit saya, tapi mereka memainkan musik yang sesuai dengan selera saya, saya belum bisa menonton aksi panggung mereka secara langsung. Saya baru bisa mengeluarkan segala hasrat itu, ketika saya menonton konser Saosin di Bandung. ( baca : SAOSIN : Live in Concert ) Pertimbangan dana dan tempat menjadi suatu masalah utama yang selalu menggagalkan niat saya itu, walaupun ada saat waktu menjadi suatu masalah yang sempat membuat saya sangat kecewa, yaitu ketika Taking Back Sunday, my another favourite band, akan datang ke Indonesia pada tanggal 3 Maret 2010, yang pada bulan itu saya akan melaksanakan UN (Ujian Nasional) SMA. ( baca : TBS Will Rock Indonesia ) Walaupun pada akhirnya konser TBS itu dibatalkan. ( baca : March 3 in Jakarta is Being Rescheduled )

Dan kabar tentang kehadiran kembali Linkin Park di Indonesia sempat membuat saya terkejut dan senang tapi seketika menjadi suatu perasaan kecewa, karena (hampir serupa dengan peristiwa datangnya TBS) konser yang akan mereka laksanakan ada di tanggal yang secara pasti dan meyakinkan saya tak akan bisa datang untuk menghadiri pertunjukan mereka itu. Damn!! Rencana nya mereka akan datang ke Indonesia pada tanggal 21 di bulan September, tahun 2011. Di tanggal itu saya sudah berada di Kalimantan Barat untuk melanjutkan studi saya di tahun ajaran baru, di tingkat kedua (mudah-mudahan saya naik tingkat (Yudicium) dengan nilai yang baik, sangat baik saya harap. Amin!!). Karena jadwal cuti menurut rencana awal, bila tak ada perubahan, yaitu di mulai pada tanggal 19 di bulan Agustus sampai tanggal tanggal 12 di bulan September tahun 2011.

So, let me say goodbye to my dream, my dream to see Linkin Park with my own eyes!
Konser Saosin tetap menjadi konser pertama dan satu-satunya konser yang dapat saya datangi setidaknya sampai dengan detik ini. Tapi, saya tetap tidak akan berhenti berharap untuk bisa menonton konser-konser musik yang kedua, ketiga dan seterusnya.

Hidup terkadang dan bahkan terlampau sering mengecewakan kita. So, get used to it!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadalana uliy ba’sin syadid

Selasa, 22 Juli 2014 22.00 WIB Saya akan menampilkan atau mem- posting tulisan dari Bapak Usep Romli , Pengasuh Pesantren Budaya "Raksa Sarakan" Garut. Tulisan ini merupakan tulisan di kolom Opini , harian Republika yang diterbitkan pada hari Selasa, 22 Juli 2014. Beliau menulis tentang (satu-satunya) cara untuk bisa mengalahkan zionis Israel. sehingga tulisannya pun diberi judul, Mengalahkan Zionis Israel . Berikut ini tulisannya saya tampilkan penuh tanpa ada sedikit pun saya kurangi atau tambahkan. "Mengalahkan Zionis Israel" Hari-hari ini, bangsa Palestina di Jalur Gaza sedang dibombardir pasukan Zionis-Israel. Nyaris tak ada perlawanan sama sekali, karena Palestina tak punya tentara. Hanya ada beberapa kelompok sipil bersenjata yang berusaha bertahan seadanya. Negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab tak berdaya. Begitu pula negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), tak da

Hercules dan Moral

The Legend of Hercules Minggu, 9 Februari 2014 10.10 WIB Cukup lama saya tidak menonton sebuah film di bisokop. Untuk sebagian orang, hal ini merupakan sebuah pemborosan karena kondisi yang ada di Indonesia memungkinkan kita untuk bisa menonton sebuah film dengan harga yang jauh lebih murah.  Di Indonesia kita masih bisa untuk mendapatkan sebuah DVD dengan harga yang sangat murah, sekitar 6 (enam) ribu rupiah ( bajakan tentunya tapi dengan kualitas gambar yang cukup baik ), bandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan apabila kita menonton sebuah film di bioskop, sekitar 25 ribu – 50 ribu rupiah tergantung bioskop yang kita pilih. Saya pun menyadari hal itu tapi saya tentu juga memiliki alasan. Terlepas dari alasan idealis yang sebenarnya juga masih saya miliki, alasan utama yang ingin saya kemukakan disini adalah bahwa menonton sebuah film di bioskop bagi saya adalah sebuah penyegaran, sebuah hobi untuk melepas penat dan mendapatkan lagi beberapa semangat. Ya, hobi. Mung

Wahana Wyata Praja IPDN

Sejarah Singkat Wahana Wyata Praja Wahana Wyata Praja adalah organisasi internal Praja IPDN yang pada dasarnya mempunyai tugas dan fungsi sama dari tahun ke tahun, namun namanya berubah sesuai situasi dan kondisi pada masa angkatan tersebut. Nama organisasi praja yang terbentuk sejak awal berdirinya STPDN hingga IPDN adalah sebagai berikut: Manggala Corps Praja Angkatan I STPDN sampai dengan angkatan IV STPDN Organisasi ini bernama MANGGALA CORPS PRAJA, yang pimpinannya adalah Manggala Pati dengan tanda jabatan talikur berwarna merah, nama Manggala Corps ini hanya sampai pada angkatan IV saja, karena pada angkatan V organisasi internal Praja ini berubah nama menjadi WAHANA BINA PRAJA. Wahana Bina Praja Angkatan IV STPDN sampai dengan angkatan XVI STPDN Wahana Bina Praja ini pimpinannya bernama Gubernur Praja dengan tanda jabatan talikur berwarna biru lis kuning nestel dua, dari Wahana Bina Praja inilah mulai di bentuk berbagai instansi dan UKP yang di ang